BPKK PKS Kota Semarang Gelar Webinar Ketahanan Keluarga Wujudkan Keluarga Tangguh Indonesia

SEMARANG – Kunci ketahanan bangsa yaitu ketahanan keluarga.  Pilar utama ketangguhan bangsa ini dimulai dari ketangguhan keluarga. Jika ketangguhan keluarga ini tangguh, Indonesia ini akan tangguh.

”Kalau keluarga itu harmonis, antar keluarga bahagia, insya Allah kita meyakini kalau di masyarakat ini akan timbul kebahagiaan,”  ujar Ketua DPD PKS Kota Semarang Suharsono dalam webinar BPKK PKS Kota Semarang bertajuk “Cinta PKS, Wujudkan Keluarga Tangguh Indonesia” dalam rangka memperingati hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional Ahad (1/8/2021).

“Pemerintah hendaknya dengan penguatan keluarga yang tangguh. Betul-betul memfasilitasi bagaimana keluarga itu bisa menjadi keluarga tangguh,” ujarnya dalam sambutannya.

Suharsono memberikan apresiasiasi yang setinggi-tingginya kepada BPKK karena telah melaksanakan kegiatan ini.

“Di momen Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional, momentum yang luar biasa.  Harus digalakkan, dikuatkan, di tengah masa pandemi yang secara psikologis orang tentu akan banyak berpikir tentang bagaimana menjaga keamanan, kesehatan, kemudian ketahanan ekonomi, ketahanan keluarga, dengan berbagai macam berita yang sangat membuat orang takut,” tambahnya. 

Suharsono menambahkan, PKS Kota Semarang mengadakan webinar Ketahanan Keluarga ini sebagai bagian dari sekolah partai untuk penguatan soliditas pengurus, penguatan materi-materi yang kaitannya dengan penguatan keluarga.

“Acara ini sekaligus memompa semangat bagi semua warga kader, juga pengurus agar senantiasa apa yang kita lakukan ini sebagai wujud cinta PKS, wujud dari cinta PKS ini adalah mewujudkan keluarga tangguh Indonesia,” ujar Harsono.

Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Suriyati sebagai narasumber dalam webinar mengatakan pentingnya keharmonisan keluarga sebagai sumber kedamaian bangsa dan negara. Keluarga tangguh mewujudkan bangsa yang tangguh.

Dan keluarga yang tangguh ini diawali dari orang tua yang tangguh, orang tua yang mau menerima pasangannya tanpa syarat, menerima anaknya pun tanpa syarat.

“Sampai diizinkan oleh Allah berarti insya Allah ini yang terbaik. Kemudian kita berikhtiar menyiapkan SDM yang unggul untuk anak kita,” ujarnya.

Dalam webinar Suriyati memaparkan, faktor penting dari ketahanan keluarga yang pertama adalah ketahanan tauhid, dengan selalu  melibatkan Allah. Semua kalimat kita ucapkan, ada Allah di dalamnya.

Kemudian yang kedua adalah ketahanan fisik, apalagi di tengah kondisi pandemi ini. Ketahanan fisik harus diupayakan maksimal dengan memperhatkan asupan-asupan serta latihan fisik, termasuk anak-anak dalam keluarga. Selanjutnya yang ketiga adalah ketahanan psikologis.

“Bagaimana kondisi mental kita adalah mental yang sehat.  Mental yang sehat dalam Islam adalah senantiasa bersangka baik kepada Allah, apapun yang terjadi ini ketetapan terbaik dari Allah. Kita berusaha sungguh-sungguh, lalu apapun ketetapan Allah kita terima,” tambahnya.

Berikutnya adalah Ketahanan ekonomi dan ketahanan sosial yang  mana keluarga dalam masyarakat tetap mendukung satu sama lain meskipun secara virtual, seperti menyapa di zoom, mendoakan, jika ada yang mengeluh terima dan kita bantu cari jalan mengelola emosi yang membawa rahmat.

(EAR)