Pelayanan Gratis Ambulans Jenazah PKS Kota Semarang, “Sebisa Mungkin Kita Tidak Ditunggu”

Untung Slamet (60) sudah lebih dari 5 tahun menjadi driver ambulans gratis DPD PKS Kota Semarang

Menghibur Anak Kecil

Kepergian seseorang dari dunia tentu meninggalkan duka pagi orang-orang yang tercinta. Tak pelak, pengemudi ambulans yang mengantarkan jenazah adalah profesi yang menyentuh emosi. Momen mengharukan adalah ketika Pak Untung mengantarkan jenazah yang meninggalkan anak-anak yang masih kecil.

Sang anak turut naik mobil ambulans, duduk di depan, di sebelah Pak Untung. Anak kecil itu terus menangis mengiringi kepergian ayahnya. Pak Untung merasa sangat tidak tega dan berusaha menghiburnya.

“Jangan menangis terus dik, doakan orangtuamu,” tutur Pak Untung mengulang kembali kata-katanya. Meski berkata demikian, pak Untung sendiri merasa sangat terharu, ia bercerita sambil menahan tangisnya.

Info Layanan Gratis – Ambulans Jenazah DPD PKS Kota Semarang

Layanan Gratis Ambulans Jenazah PKS Kota Semarang
(0851-0226-8828 – Danang Legowo)

Untung Slamet (60) adalah driver ambulans DPD PKS Kota Semarang, yang memberikan pelayanan gratis ambulans jenazah bagi masyarakat di Semarang dan sekitarnya. Ambulans dari DPD PKS Kota Semarang sudah beroperasi sejak tahun 2006. Pelayanan buka pada hari Senin-Sabtu, pukul 08.00-16.00 WIB. Hari Ahad pun tetap buka, jika driver memang sanggup untuk mengantarkan.

Kini, dua unit ambulans jenazah dan dua pengemudi siap beroperasi untuk ke sana ke mari melayani permintaan dari masyarakat menjemput jenazah yang hendak dikebumikan.

Driver ambulans lainnya, Danang Legowo (41) sudah tiga bulan ini menjalani profesi barunya sebagai driver ambulans jenazah. Sedangkan Pak Untung sudah jauh lebih lama menjadi pengemudi ambulans jenazah, yakni sudah lebih dari lima tahun.

Ambulans Jenazah DPD PKS Kota Semarang, sudah mengelilingi hampir semua tempat di Semarang, seperti Ngaliyan, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Timur, Semarang Tengah, Tembalang, Candisari, dan Banyumanik. Terkadang pula, ambulans beroperasi sampai luar kota Semarang, yakni di wilayah perbatasan kota seperti Mranggen dan Boja.

Sebisa Mungkin Tidak Ditunggu

Dalam sehari, ambulans PKS kota Semarang bisa beroperasi sekitar 2-4 kali pengantaran, tergantung dari permintaan yang ada, dan lama atau tidaknya proses pengantaran. Biasanya driver menjemput jenazah dari rumah duka menuju tempat pemakaman, atau dari rumah sakit menuju rumah duka. Driver tidak berani menyanggupi permintaan dengan selang waktu yang mepet.

Mereka harus menganggarkan waktu supaya siap menunggu di rumah duka atau rumah sakit, sebelum jenazah diberangkatkan. Misalnya, jika sudah ada permintaan untuk pukul 10.00, Pak Danang baru bisa menyanggupi permintaan berikutnya untuk pukul 13.00.

Driver sudah harus sampai di lokasi penjemputan, minimal setengah atau satu jam sebelum pemberangkatan jenazah. Pantang baginya jika harus ditunggu oleh keluarga yang sedang berduka.

“Sebisa mungkin, kita tidak ditunggu mereka,” ujar Pak Danang.

, TPU Tambakaji Ngaliyan, Perum Bukit Beringin Asri D33, Rabu (27/11/19)

Ada momen-momen yang harus diantisipasi tak jika layanan ambulans memakan waktu yang lebih lama. Misalnya jika harus menunggu sanak saudara dari luar kota, waktu pemberangkatan jenazah akan mundur.

Pernah pula, terjadi momen-momen yang tak terduga. Akad nikah di sela-sela prosesi pemberangkatan jenazah meninggalkan kesan tersendiri bagi pak Danang. Seorang ibu meninggal dunia sebelum sang putri sempat melangsungkan pernikahannya. Sehingga, sang putri akhirnya menjalani proses akad nikah di rumah duka sebelum almarhum ibunya diantarkan ke pemakaman.

Pak Untung pun pernah menyaksikan hal serupa. Pernikahan yang direncanakan, harus dimajukan dua pekan sebelumnya, yakni di hari prosesi pemakaman orang tuanya.

Selama masa tugasnya, Pak Danang pernah melayani penjemputan jenazah korban kecelakaan kerja. Pak Danang menjemput ke lokasi kerja pukul 11.00, lalu mengantarkannya ke rumah sakit, menunggu proses pemeriksaan korban dan segala administrasinya, baru kemudian mengantarkannya ke rumah duka. Kala itu, pak Danang baru selesai pada pukul 17.00.

Membantu Orang Susah, Tidak Takut Menjadi Pengemudi Mobil Jenazah

Banyak pengalaman selama menjadi driver pengantar jenazah. Sisi-sisi yang menyentuh kemanusiaan pak Danang adalah ketika menyaksikan jenazah yang masih muda meninggal karena kecelakaan, hingga yang berdarah-darah, dan ketika mengantarkan jenazah bayi.

Terkadang, Pak Danang ikut menggotong jenazah karena sedikit orang yang mengangkat. Pak Danang juga merasa tersentuh ketika menyaksikan jenazah yang pemakamannya diantarkan oleh banyak sekali orang.

Pak Danang tidak merasa takut ketika harus mengantarkan jenazah. “Gak ada (rasa) takut. Lagian selalu ada pihak keluarga. Kecuali kalau sendiri, belum tahu,” lanjutnya sambil tertawa.

“Kan menolong orang susah,” tambah Pak Untung.

Kedua driver merasa senang jika bisa membantu masyarakat. Masyarakat pun banyak yang merasa terbantu dan berterima kasih dengan pelayanan ambulans gratis ini.