Partisipasi dari unsur politik jelas terlihat dalam pembangunan Indonesia. Ketua DPD PKS Kota Semarang sekaligus anggota DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan jika peran partai politik dalam penentu kebijakan di sebuah negara sangat besar.
“Di mana presiden dari partai politik, wakil presidennya juga dari partai politik, Menteri mayoritas juga dari parpol. Sehingga memang penentu kebijakan atau berkembangnya suatu negara memang diatur dari orang politik,” ujar Suharsono.
Oleh karena itu, parpol sangat diharapkan bisa berperan secara maksimal dengan memberikan manfaat untuk masyarakat. “Levelnya apapun, kalau suatu fenomena yang dihadapi oleh masyarakat kita bisa hadir di tengah mereka, itu disebut masyarakat bisa manfaat dari kita atas keberadaan DPR maupun DPRD,” ujarnya.
Seperti persoalan yang terjadi saat ini. Di mana dunia tengah direpotkan dengan persoalan pandemi Covid – 19. Wabah tersebut berdampak di semua sektor, salah satunya yaitu ekonomi.
Ia mencontohkan, sekarang ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Juga banyak dari mereka yang bekerja namun pendapatannya menurun. Di sisi tersebutlah, lanjutnya, seharusnya parpol berperan untuk membantu persoalan masyarakat. PKS secara nasional telah melakukan pemotongan gaji dari pejabat publik dari parpol tersebut. Mulai dari gubernur, bupati, wali kota, anggota DPR, DPRD. Gaji tersebut dipotong untuk dikumpulkan dan ikut berpartisipasi dalam meredakan dampak dari Covid-19. “Secara nasional kemarin terkumpul Rp 90,7 miiliar yang disumbangkan PKS untuk membantu kepentingan masyarakat,” katanya.
Dana sumbangan yang terkumpul tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk barang seperti sembako, masker, hand sanitizer, dan APD. Semuanya dibagikan secara gratis kepada masyarakat. “Itu bentuk kiprah kita,” katanya.
Di DPD PKS Kota Semarang, ia juga sudah membentuk tim gugus tugas yang menangani persoalan Covid 19. Tim tersebut bekerja untuk memantau kondisi ketahanan pangan, ekonomi kader, kemudian apa yang bisa diberikan untuk struktur dan kader. Tentunya hal tersebut akan semakin memperkuat kesolidan antara kader.
Sebagai Ketua DPD PKS Kota Semarang, ia juga membagikan bibit tanaman pangan pada masyarakat. Seperti bibit kangkung, bayam, cabai. Pembagian dikoordinasikan sampai ke pengurus tingkat ranting. “Kita berharap bibit tersebut nantinya ditanam di pekarangan warga. Kemudian bisa tumbuh dan bisa digunakan untuk kebutuhan mereka,” katanya.
Pembagian bibit tersebut juga sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Pemkot Semarang tentang urban farming. Di mana saat ini, program tersebut juga sudah berjalan di masyarakat Kota Semarang. Kemudian, bagi bibit-bibit yang sudah tumbuh di pekarangan khusus kader, maka bisa dipanen dan dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. “Meski jumlahnya tidak banyak namun itu bentuk perhatian kita terhadap mereka. Ternyata kualitas produknya jauh lebih baik, terjaga kesehatannya,” katanya.
Kota Semarang sendiri, lanjutnya, sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Mulai dari program-program pertanian sampai pembangunan infrastruktur yang sudah terealisasi. Kebetulan, Suharsono juga duduk di kursi Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang. Komisi C menangani bidang infrastruktur ataupun semuanya yang berhubungan dengan proyek fisik. Menurutnya, saat ini pembangunan di Kota Semarang segi fisik sudah jauh lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Apalagi didukung dengan APBD yang besar. Sehingga prestasi di dalam pembangunan juga bisa diraih. “Dari sisi nilai, angka memang cukup besar. PAD sampai Rp 2,3 triliun. Hanya karena sekarang ada pandemi, kita tetap mendorong supaya kegiatan pelayanan kepada masyarakat harus dikedepankan,” ujarnya (eko.wahyu.budiyanto/ton)
Sumber: Jawa Pos Radar Semarang, edisi 21 Juni 2020