
SEMARANG – “Potensi parkir di Semarang ini sangat besar, harus ada formula yang pas sehingga bisa mengoptimalkan pendapatan parkir tepi jalan,” ungkap Suharsono selaku Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang pada Rabu (15/2/2023).
Suharsono mengatakan bahwa meskipun pendapatan setelah adanya parkir elektronik ini meningkat sebanyak 1 Milyar, tetapi masih bisa ditingkatkan, melihat potensi yang ada mengingat semakin ramainya Semarang sebagai tujuan wisata.
“Tahun 2021 ke tahun 2022 pendapatan parkir naik Rp 1 miliar dari pendapatan tadinya Rp 2 miliar, naik menjadi Rp 3 miliar. Kita apresiasi peningkatan ini, tapi harus terus diperluas, karena potensinya besar untuk parkir tepi jalan,” jelas Suharsono.
Suharsono menyarankan untuk pemkot Kota Semarang bisa belajar dari Surabaya untuk bisa memaksimalkan potensi parkir sehingga pendapatan dari sisi retribusi cukup besar.
Menurutnya juga, Dinas Perhubungan perlu melakukan kajian potensi parkir tepi jalan, potensi pendapatan, serta pengelolaan. Intinya, semakin efektif cara kerja ataupun inovasi dari Dishub yakni Parkir Elektronik ini, akan berimbas pada naiknya pendapatan parkir.
“Bisa meniru Surabaya, dengan menggandeng berbagai pihak. Apalagi jika dimaksimalkan, tentu potensinya akan besar. Parkir elektronik pun bisa diperluas lagi, ditingkatkan lagi serta dilakukan evaluasi apa kekurangannya,” lanjutnya.
Lebih jelas lagi Suharsono mengatakan parkir berlangganan merupakan potensi yang besar dan pernah menjadi wacana namun belum berhasil.
“Aktivitas masyarakat, tentu membutuhkan lahan parkir. Dari segi pengelolaan, parkir yang terdata baru sekitar 2 ribuan titik. Padahal jika dilihat, banyak ditepi jalan ini, dijadikan lahan parkir,” ujarnya kembali.